AABI‍TALITA BLOG
5.08.2013

Mencari Berkah Yang Kebablasan

Didalam menyikapi suatu peristiwa terkadang kita suka terlalu kebablasan sehingga tanpa sadar kita sebagai muslim seringkali melakukan tindakan yang kurang terpuji bahkan jika salah niat bisa jadi itu merupakan tindakan syirik kepada Allah SWT.salah satu contoh kasus yang belakangan masih marak diperbincangkan oleh sebagian masyarakan kita yaitu kasus Ustad jefri "Uje" Al Buchori yang mengalami kecelakaan motor tunggal yang berujung pada wafatnya sang ustad kondang.

Sebagai seorang Da'i tentulah kita tau betul kapasitas keilmuan yang dimiliki Ustad jefri (alm) sehingga sangat wajar kalau hamipr semua orang menaruh simpati dan rasa hormat yang begitu mendalam ketika Ustad jefri "Uje" Al Buchori dipanggil Allah SWT.

Disisi lain,wafatnya uje ternyata dijadikan momentum tersendiri oleh sebagian masyarakat dengan melakukan "ritual" baik itu dipemakamannya maupun dilokasi kecelakaan dengan alasan mencari berkah.tentu hal ini sangatlah tidak dianjurkan karena memang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.ada juga yang menghubung hubungkan wafatnya Uje dengan kemunculan awan yang sedang berdoa yang belakangan diketahui bahwa gambar tersebut hanya hoax belaka.

Dengan wafatnya Ustad Uje tentu kita merasa bersedih dan kehilangan ditinggal orang seperti Ustad jefri karena bisa jadi tidak ada orang seperti dia di 5 sampai 10 tahun yang akan datang yang akan meneruskan perjuangan dakwahnya.

lokasi kecelakaan

Melihat ini semua Pipik isteri Ustad jefri (alm) merasa perlu meluruskan kepada masyarakat lewat broadcast BBM.dan berikut petikan broadcast tersebut :

"Saya dengar, ada yang mengambil tanahnya untuk hal-hal gaib. Pesan saya, janganlah melakukan ritual-ritual di makam almarhum. Karena saya yakin Almarhum suami saya pasti sedih melihat kenyataan itu. Biarkan almarhum suami saya bertemu Allah dan Rasul-Nya di alam sana dengan tenang. 

Saya juga mendengar, dilokasi kecelakaan Almarhum suami saya yang berada di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan Banyak didatangi warga untuk berdoa dan menabur bunga dipohon palem tersebut, Kalau mau berdoa, Berdoa dirumah saja, selain mendekatkan kepada perbuatan Syirik juga mengganggu pengguna jalan hingga menyebabkan kemacetan. 

Sebagai kecintaan kita pada almarhum yang benar adalah , kita mengamalkan ilmu yang diajarkan almarhum, dengan cara Islami,"

Barangkali inilah sepenggal kisah mencari berkah yang kebablasan sehingga sulit untuk bisa membedakan mana keberkahan sesungguhnya dan mana yang bukan,untuk kemudian kita jadikan bahan renungan.agar kedepan kita bisa lebih bijak menyikapi setiap peristiwa. Dan semoga Allah selelu membimbing kita agar selalu berada dijalanNYA, amin.....


Bidadari Surga - Ustad Jefri Al Buchori

Setiap manusia punya rasa cinta,yang mesti dijaga kesuciaanya
namun ada kala insan tak berdaya,saat dusta mampir bertahta
kuinginkan dia,yg punya setia.Yang mampu menjaga kemurniaanya.
Saat ku tak ada,ku jauh darinya,amanah pun jadi penjaganya

Hatimu tempat berlindungku,dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu,dijadikan engkau istriku
Engkaulah..Bidadari Surgaku

Tiada yang memahami,segala kekuranganku kecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah aku,dengan kebodohanku yang tak bisa membimbing dirimu.

12 komentar

Entah kenapa hal yang seperti itu suah membudaya, percaya akan hal-hal yang belum tentu benar. Setuju sekali, mari kita amalkan ajaran islam dengan islami.

Beginilah ragam budaya di negara kita,apapun yg mereka perbauat mungkin karena kedangkalan ilmu yg dimilikinya. Mudah2an mrk bisa sadar dan yg terpenting kita hrs menghormati.

Susah memang diberantas hal yg demikian, karena sudah mendarah daging. padahal Rezki, Jodoh dan Kematian itu sudah di tentukan oleh Allah SWT kepada setiap umatnya. (Syirik adalah Dosa yang Tak Terampuni)

Saya idem sama komentar di atas.. (b)

semoga mereka segera mendapat hidayah ...dan Allah senantiasa melapangkan jalan ke Alm.Ust..UJ..AMiiinn...

semoga ngga menjadi budaya pada generasi berikutnya

setuju sama mbak indah :-)

sip mas, trims sudah mampir...

Amin...trims buat apresiasinya mas :)

hal-hal seperti ini karena mereka dangkal akidahnya ya sob, sebuah kesyirikian yang jelas-jelas nyata. semoga pada sadar, kasian UJE, pasti tidak ridho...

itupun berlaku kepada makam para ulama dahulu yang dijadikan tempat kemusyrikan, seandainya mereka bisa hadir kedunia lagi, mungkin marah juga ya sob, nice sharing

betul kang muro, mungkin sudah kewajiban kita untuk memutus mata rantai seperti ini agar tidak menurun pada generasi berikutnya.

wah bahaya juga ya paka kalau tanah makam ustad uje diabil orang dan juga tempat kecelakaan uje diberi bunga-bunga begitu hmmmm :)
mudah-mudahan para masyarakat bisa sadar bahwa apa yang mereka lakukan tidak baik :)

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar sesuai topik. Menuliskan link aktif tidak akan ditampilkan dalam komentar.Terima Kasih.