AABI‍TALITA BLOG
10.24.2012

Mengenal Asam Urat Dan Pengobatannya

Apa itu Penyakit “Asam Urat” ?
Penyakit Gout (Pirai) atau yang di masyarakat umum disebut penyakit “Asam Urat” adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi.

Penyakit Gout sudah dikenal oleh Hipokrates pada zaman Yunani kuno. pada waktu itu Gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, pada semua ras manusia.  Gout jarang ditemukan pada wanita, sekitar 95% penderita Gout adalah kalangan pria terutama yang berusia 40 tahun keatas yang mengalami obesitas dan ketergantungan alkohol.
Pada perempuan kasus penyakit ini meningkat tajam setelah masa menopause karena kadar asam urat di dalam darah perempuan meningkat sehingga mendekati kadar asam urat pada pria.

Dari mana Asam urat berasal ?
Yang membedakan gout dari penyakit artritis lainnya adalah penyebabnya. Karena itu gout lebih tepat diterjemahkan sebagai penyakit ”asam urat”, sedangkan padanan ”encok” lebih tepat untuk osteoartritis, radang sendi karena kerapuhan tulang.

Asam urat sendiri merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Penyebab penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12), penyebab lainnya adalah obesitas, penyakit kulit (psoriasis, kadar trigliserida yang tinggi).

Bagaimana Gejala Asam urat ?
Yang penting diketahui adalah bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa dan setiap orang yang sehat juga memiliki asam urat dalam batas kisaran normal (Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%), yang menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat monohidrat (MSU dan MSUM) pada sendi atau tendon yang terkena. Proses inilah yang dapat menyebabkan peradangan akut, yang dikenal dengan artritis gout atau reumatik gout, untuk dapat dilanjutkan menjadi artritis gout kronis.

Gejala awal, Biasanya hari sebelum serangan penderita tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba pada tengah malam menjelang pagi terbangun oleh adanya rasa sakit yang hebat sekali. Daerah yang khas sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, tungkai atau pergelangan kaki. Bagian ini tampak membengkak, kemerah-merahan, teraba panas/hangat dan nyeri sekali bila disentuh. oleh sebab itu penderita sering tidak dapat berjalan dan tidak dapat memakai sepatu serta tidurnya terganggu. Rasa nyeri ini akan berlangsung beberapa hari sampai 1 minggu, lalu menghilang.

Pada pemeriksaan laboratorium didapati kadar asam urat yang tinggi dalam darah (>7 mg%), kadang-kadang disertai peningkatan sel darah putih/leukositosis ringan. Laju Enap Darah (LED) sedikit meninggi dan kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg %/liter per 24 jam urin).

Pada tahap Gout kronik, dimana timbunan asam urat terus betambah dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai maka akan menimbulkan benjolan di bawah kulit yang bening yang disebut tofus/tofi yang sering timbul di telinga dan di tangan. Tofus sendiri tidak sakit tapi dapat mengakibatkan kerusakan sendi (poliastritis) dan tulang. Sendi lutut juga merupakan tempat terserang kedua untuk serangan ini sehingga dapat menyebab kan deformitas dan disfungsi persendian.

Bagaimana perngobatan secara medis?
Pengobatan gout tergantung pada tahap penyakitnya, kadar asam urat yang naik (Hiperurisemia) yang tanpa gejala apa-apa/asimptomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Serangan akut dari artritis gout diobati dengan anti-inflamasi non steroid seperti Kolkisin dan analgetik (pereda sakit).

Kolkisin biasanya diberikan 1 mg (2 tablet), kemudian diikuti dengan 0,5 mg (1 tablet) setiap 2 jam sampai serangan akut menghilang. Efek samping yang sering ditimbulkan adalah berupa sakit perut, diare, mual, atau muntah-muntah. Pada pasien yang tidak dapat menelan bisa diberikan intravena dengan dosis 2-3 mg/hari, maksimal 4 mg. Hati-hati karena potensi toksisitas berat. Hasil dari obat ini sangat baik bila diberikan secepatnya setelah serangan.

Pengobatan Gout kronik adalah berdasarkan usaha untuk menurunkan produksi asam urat atau meningkatkan ekskresi asam urat oleh ginjal. Obat Allopurinol menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya (xantin dan hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oxidase. Obat ini dapat diberikan mulai dosis 300 mg sehari, penurunan asam urat terjadi setelah 10 hari. Penghentian pengobatan menyebabkan kadar asam urat naik lagi seperti semula dalam 10 hari.

Bagaimana pengobatan secara Nabawi ?
Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam) (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214).

Pada kasus yang ditanyakan oleh Sdri Nurul Aeni diatas, maka Terapi Hijamah (Bekam) merupakan cara pengobatan yang sangat tepat dan Insya Allah dapat memberikan hasil yang sangat berfaedah bagi si pasien. Adapun metodenya adalah sebagai berikut :

Pada Minggu pertama : Hijamah di lakukan pada titik Kaahil (tengkuk), kedua bahu dan daerah punggung setinggi ginjal kanan dan kiri hal ini dimaksudkan untuk membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam urat, kolesterol, dll) yang sudah rusak dan menjadi sampah yang merusak bagi tubuh. Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki fungsi ginjal sehingga dapat memetabolisme dan membuang kelebihan asam urat dengan lebih baik.

Pada Minggu kedua : Hijamah dilakukan di sekitar tungkai/kaki agar aliran darah menjadi lebih lancar sehingga perfusi sel-sel dan jaringan diupayakan menjadi optimal sekaligus merangsang syaraf-syaraf agar bisa berfungsi dengan baik. (catatan : daerah lutut tidak boleh di bekam !).
Terapi dengan hijamah ini dapat dikombinasikan dengan Fisioterapi untuk merelaksasi kekakuan pada otot dan sendinya.

Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam (tahun 2001 M) yang dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, Dibawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif diperoleh hasil Jumlah asam urat di darah turun pada 66,66% kasus, 83,68% kasus,  50,7% kasus dan turun pada 80% kasus dari 300 kasus yang diteliti.

Herbal Thibbun Nabawi apa saja yang bisa dikonsumsi ?
  1. Habbatus Sauda’ (Jinten hitam) diminum dan minyaknya dioleskan pada kaki yang lumpuh, karena ia merupakan obat untuk segala macam penyakit.
  2. Minyak Zaitun, untuk menurunkan kelebihan lemak jahat yang biasanya mengiringi pasien dengan “Asam Urat”.
  3. Air zam-zam, apabila penyakit ini sudah disertai kerusakan pada fungsi ginjal yang parah.
  4. Herbal umum yang dapat membantu :
  • Sari Teripang (Gamat) dan Spirulina
  • Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari.
  • Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore.
  • Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat 50 cc dan diminum selama 1 minggu, pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
Makanan apa saja yang harus dihindari ?
Saya menyarankan untuk menghindari minuman fermentasi/berkarbonase, soda, softdrink dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak. Mengurangi makanan yang mengandung senyawa purin, seperti sayur bayam, buncis, kacang tanah. kangkung, bunga kol, jamur, asparagus, melinjo/emping, daging, sarden, kornet sapi, oncom, jeroan, seafood:kepiting, tiram, dan udang, buah-buahan : durian, alpokat dan es kelapa.

Semoga bermanfaat.


Terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar sesuai topik. Menuliskan link aktif tidak akan ditampilkan dalam komentar.Terima Kasih.