AABI‍TALITA BLOG
5.16.2012

Keluarga sebagai inspirasi

keluarga merupakan salah satu sumber inspirasi menulis. Ide cerdas bisa saja muncul ketika ngobrol dengan istri atau bercanda manja dengan si kecil. Bahkan sebuah persilihan pendapat, kadang menjadi titik awal sebuah tulisan yang menantang.

dua dasar pengajaran Membaca dan menulis dapat diberikan secara langsung kepada anak-anak kita. Tidak perlu menunggu waktu hingga mereka di bangku sekolah, baik TK dan Sekolah dasar. Rumah merupakan tempat terbaik untuk mengajarkan membaca dan menulis. Membaca, bisa dipadukan dengan mendongeng. Sebelum tidur, dongengkanlah cerita-cerita yang baik, kisah para pahlwan, kisah para nabi atau kisah pejuang-pejuang islam. Lebih bagus jika dengan sebuah buku dongeng. Disamping baik bagi perkembangan jiwa, dalam otak si anak akan terpatri bahwa buku merupakan sesuatu yang penting.


Perpustakaan keluarga Ini langkah yang baik juga. Jika Anda punya ruangan yang lebih (tidak perlu besar, cukup beberapa rak/meja saja), buatlah perpustakaan untuk keluarga saja. Disana, dapat diiisi dengan berbagai macam buku, yang bisa memperkaya wawasan seluruh keluarga. Buku-bukunya bisa didapatkan dari hadiah dari teman, buku bekas kuliah/sekolah maupun membeli dari toko buku. Berapa yang Anda disisihkan setiap bulan untuk membeli buku? seharusnya memang setiap keluarga menyisihkan sebagian anggarannya untuk pos pembelian buku, satu atau dua buku per bulan sudah cukup baik.Sama seperti yang lain, buku merupakan santapan rohani yang paling mujarab.


Jika sarana dan fasilitas telah mendukung, buku-buku tersedia dengan berbagai tema, Insyaalloh orang tua dapat menciptakan suasana membaca dan menulis yang kondusif dalam keluarga. Anak-anak bisa dirangsang dengan pertanyaan Ayo, adik bisa nggak nulis, dapat pelajaran apa saja tadi di sekolah?, lantas mereka akan menulis satu atau dua paragraph. Tidak perlu dipaksakan. Hargai setiap tulisan yang dibuat oleh anak-anak. Jika perlu, karangan pertama mereka di jilid atau dibingkai dengan figura dan dipajang di kamar anak. Ini untuk memberikan motivasi bahwa mereka telah bisa menulis.


Cara lain juga bisa ditempuh, yakni sering-sering mengajak keluarga untuk mengunjungi pameran buku atau bedah buku tertentu. Di pameran buku, anak-anak diberikan keleluasaan untuk memilih buku apa saja yang ingin dibeli. Tentunya dengan mempertimbangkan kembali dana yang tersedia. Di bedah buku, anak-anak dikenalkan dengan penulis yang sudah jadi dan bisa dijadikan sebagai teladan. Jika di kota Anda tidak ada pameran buku atau bedah buku, mengunjungi toko buku bersama sama  bukanlah pilihan yang buruk.

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar sesuai topik. Menuliskan link aktif tidak akan ditampilkan dalam komentar.Terima Kasih.